Gerakan Nasional Indonesia Sayang Anak

Ibnu Qayyim al-Jauziyah telah menyatakan tentang besarnya tanggung jawab mendidik anak, yaitu : “Barang siapa yang melalaikan pendidikan anaknya, yakni dengan tidak mengajarkan hal-hal yang bermanfaat,membiarkan mereka terlantar maka sesungguhnya dia telah berbuat yang sangat buruk”.
Pada postingan kolaborasi dengan tema Gerakan Nasional Indonesia Sayang Anak yang bersumber dari ajakan sobat sekaligus guru saya Bang Iwan maka saya ingin mengajak rekan-rekan untuk merenung. Apakah kita sebagai orangtua telah memenuhi kewajiban-kewajiban kita terhadap anak?. Soalnya selama ini banyak orangtua yang cenderung menuntut kewajiban anaknya tanpa melaksanakan kewajibannya sebagai orangtua.
Islam telah mengajarkan kepada kita mengenai hal-hal yang dilakukan untuk mencetak generasi penerus yang memiliki akhlak mulia. Beberapa kewajiban kita sebagai orangtua adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan nama yang baik untuk anak kita. karena nama merupakan doa bagi sang anak serta pada akhirat kelak seluruh umat manusia akan dipanggil berdasarkan nama yang berikan orangtuanya.
  2. Memberikan pendidikan yang baik bagi sang anak. Makanya Islam menganjurkan memilih calon ayah/ibu berdasarkan wajah, harta, keturunan dan akhlak ( agamnya ). yang terakhir inilah yang paling diutamakan karena pada dasarnya anak yang baik akan tumbuh bila dibimbing dengan penuh kasih sayang oleh orangtuanya.
  3. Membiayai anak dari rezeki yang halal. Karena bila anak terbiasa makan dari yang haram maka sulit baginya untuk tumbuh dengan baik.
  4. Menikahkannya dengan pasangan yang baik.
Itulah 4 kewajiban dasar kita sebagi orang tua dalam agama Islam.

Anak adalah nikmat Allah SWT yang tak ternilai dan pemberian yang tak terhingga. Hari Anak Indonesia yang jatuh pada hari ini dengan tema Gerakan Nasional Indonesia Sayang Anak adalah momentum yang tepat bagi kita sebagai orangtua untuk mengoreksi sampai sejauh mana kita telah memberikan perhatian terhadap anak kita. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan dia akan ditanya akan kepemimpinannya” (Muttafaq ‘alaih).
Beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam membimbing anak kita adalah :
  1. Mendidik anak dengan penuh kasih sayang dengan tetap berlandaskan pada ajaran Agama.
  2. Memberikan kasih sayang yang besar dengan penuh keikhlasan. 
  3. Berusaha menjadi teladan yang baik bagi anak kita sehingga anak-anak tidak mencari teladan dari orang lain.
  4. Sabar menghadapi segala bentuk "kenakalan" yang kadang timbul pada saat anak memasuki masa transisi dari setiap tahapan perkembangannya menuju proses kedewasaan.
  5. Perhatikan minat dan bakat anak tanpa berusaha membentuk atau memaksakan anak kita untuk mengikuti keinginan kita yang kadang tidak sesuai bakatnya
  6. Menjadikan anak kita sebagai teman berdiskusi sehingga tatkala terjadi masalah anak tidak mencari penyelesaian diluar rumah ataupun curhat kepada orang lain.
  7. Mengajarkan anak kita untuk bersedekah atau membagi rezeki kepada orang-orang yang kurang beruntung untuk menumbuhkan jiwa kepedulian sosial dalam dirinya.
  8. Mendoakan anak untuk menjadi baik. Inilah yang paling penting, karena salah satu doa yang paling makbul adalah doa orangtua.
  9. Berusaha menjadi orangtua bagi semua anak. Walaupun anak kita telah dibimbing dengan baik tapi bergaul dengan lingkungan yang kurang baik tentubnya cepat atau lambat dapat terpengaruh juga. Tapi kalau kita menjadi orangtua bagi semua anak maka Insya Allah akn tercipta lingkungan yang sehat karena semua anggota masyarakat saling peduli satu sama lain dan kalu semua ini terwujud tak akan lagi anak-anak jalanan yang harus putus sekolah karena kekurangan biaya.
Mungkin itu sedikit tips maupun ajakan dari saya untuk kita semua para orangtua. Marilah berp[astisipasi dalam Gerakan Nasional Indonesia Sayang Anak dengan berusaha menjadi Orang Tua bagi seluruh anak Indonesia terutama yang berada di lingkungan sekitar kita. Jika kita semua mampu mewujudkannya Insya Allah akan terbentuk Generasi Penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia yang memiliki kasih sayang terhadap sesamanya. Wassalam.






12 komentar:

  1. Mari bersama kita berusaha memberikan sesuatu yang lebih bermakna dalam hidup anak-anak kita. Tidak hanya anak-anak kita sendiri, tapi juga anak-anak yang lain.

    BalasHapus
  2. Sebuah kehormatan Pak Iswady bisa ikutan,… terima kasih banyak.
    Mudah2han sumbang saran, opini, atau uneg-uneg yang kita tulis nantinya bisa menjadi sumber referensi dan instropeksi untuk lebih mendorong kepedulian kita terhadap Anak Indonesia sebagai pewaris dan penerus cita-cita bangsa.

    BalasHapus
  3. Maju terus, posting kolaborasinya :D

    salam kenal nih sebelumnya, kunjungan perdana nih, biar bisa update postingan terus, blognya saya follow yah.

    Jika berkenan silahkan mampir dan follow juga, sekalian tukeran link yuk^

    Thx

    BalasHapus
  4. Selamat Hari Anak Nasional...
    Terima Kasih untuk pencerahannya

    BalasHapus
  5. terimakasih pak sudah mengingatkan kewajiban orangtua kepada anak berdasarkan Islam, Apa kabar pak Is

    BalasHapus
  6. Selamat hari anak, semoga semakin banyak orang tua yang sadar bahwa tak ada orang tua yang tak bermula dari anak-anak. Apa yang anak-anak harapkan sekarang adalah sama seperti yang kita harapkan dahulu, perhatian dan kasih sayang. tunaikan kewajiban orang tua kepada anak, berikan hak anak dengan bijak, itu semestinya.

    BalasHapus
  7. Selamat hari anak nasional... :-)

    BalasHapus
  8. semoga kedepannya generasi penerus bangsa ini jadi lebih baik....
    baca post gw jg dunk sobt.. :D

    BalasHapus
  9. terima kasih tambahan pencerahannya pak is. pada momen hari anak nasional ini, semoga para ortu tdk kehilangan perhatian dan kasih sayang kepada sang anak di tengah kesibukan yang menumpuk. dirgahayu anak indonesia.

    BalasHapus
  10. Betul kahi.. islam memang mengajar kita cara hidup yang baik. termasuk cara mendidik anak dengan baik....

    BalasHapus
  11. anak-anak bagaikan kertas putih polos dan bersih tergantung siapa yang me-WARNA-i-nya. Nice post.

    BalasHapus
  12. terima-kasih Pak tulisannya sangat baik dan dijadikan sebagai suatu acuan. Salam

    BalasHapus

Komentar Anda Sangat Berarti