Mengubah Hinaan Menjadi Doa

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang mengubah hinaan menjadi doa. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang tatkala memulai usaha atau pekerjaan maka banyak dukungan dari keluarga tapi tidak sedikit pula yang memberikan cemoohan ataupun hinaan. Oleh karena itu saya ingin menyajikan suatu kisah nyata perjuangan seorang pemuda muslim dalam mengubah hinaan menjadi doa yang makbul baginya. Maklum aja blogger pinrang adalah penggemar kisah nyata untuk dijadikan motivasi. :)
Pada suatu waktu ada seorang anak sebut saja Rudi (maklum identitas asli dirahasiakan) hidup di tengah keluarga sederhana yang hidup pas-pasan. Tetapi orangtuanya ngotot untuk membiayai kuliahnya karena orangtuanya menganggap bahwa Ilmu jauh lebih bermanfaat dari harta.
Akhirnya Rudipun kuliah di Universitas Hasanuddin yang merupakan salah satu Universitas terbesar di Indonesia Timur. Disaat masa akhir kuliahnya tetangganya berkata "Percuma saja orangtua Rudi membiayai kuliah anaknya, tokh dia tidak akan mungkin dapat kerja". Mendengar cibiran tetangganya Rudi hanya terdiam seraya berdoa " Ya Allah, buktikanlah bahwa omongan orang itu tidak benar karena sesungguhNya Engkulah yang Maha Kuasa".
Waktupun terus berjalan sampai akhirnya Rudi menyelesaikan kuliahnya. Keberuntungan berpihak kepadanya karena tidaklama berselang penerimaan cpns terbuka. Rudipun mengadu nasib dan mencoba keberuntungannya. Tetangganya pun kembali berkata " Percuma saja dia mendaftar, toh dia tidak akan mungkin jadi pns". Rudi hanya diam dan kembali berdoa " Ya Allah, buktikanlah bahwa omongan orang itu tidak benar karena sesungguhNya Engkaulah yang Maha Kuasa". 
Sebelum tes pns dimulai cobaan kembali datang. Seorang keluarga Rudi yang dekat dengan pejabat menawarkan untuk masuk pns lewat jalan tol dengan biaya lima puluh juta rupiah. Rudi hanya menjawab bahwa orangtuanya tidak mampu dan bukankah menyogok dan disogok akan masuk neraka?. Kerabatnyapun berkata "Terserah kamu saja tapi yakinlah kamu tidak akan lulus jika jujur". Rudipun kembali berdoa " Ya Allah, buktikanlah bahwa omongan orang itu tidak benar karena sesungguhNya Engkaulah yang Maha Kuasa". Alhamdulillah setelah pengumuman Rudi ternyata lulus pns dan anak tetangganya justru tidak lulus.
Demikianlah kisah Rudi dan kesabarannya. Hikmah yang bisa dipetik dari kisah ini adalah :
  1. Janganlah membalas hinaan orang dengan emosi tapi bersabarlah karena sesungguhnya Allah SWT bersaba orang yang sabar.
  2. Janganlah pernah menganggap enteng orang lain karena belum tentu kita lebih baik dari orang terseb
Demikianlah kisah kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalam.




9 komentar:

  1. Benar sobat kita harus belajar mengubah hinaan menjadi doa, baca surat Al Fatihah untuk menanggulanginya, sebagai doa untuk yang menghina kita karena doa yang kita tujukan kepada dia juga kembali kekita juga! Biar Allah yang melembutkan hatinya!

    BalasHapus
  2. Terimakasih telah berkunjung ke destroy32 blog.
    Untuk Lijit sekarang sudah tidak bagus mas, sulit bayarannya dikit. Saran mending ikut promote burner aja. Untuk saat ini tidak ada ketentuan PR, yang penting traffic banyak otomatis pndapatan juga bnyk. Thx Good Luck

    BalasHapus
  3. sebuah pencerahan yang indah pak

    BalasHapus
  4. sebuah pencerahan yang indah dipagi ahri

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum wrb.
    Salam kenal pak.. wah artikelnya bagus sekali..
    teruslah menuliskan yang bermanfaat pak ^_^

    BalasHapus
  6. 'Mengubah Hinaan Menjadi Doa', kalimat yg indah yang mungkin sangat mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan, kecuali bagi orang2 yg sabar dan tawakal seperti tokoh Rudi...

    SesungguhnyA Allah menjanjikan kemenangan dan kebahagiaan yang sejati bagi orang2 yang sabar dan tawakal...
    Semoga kita termasuk didalamnya... Amiin!!

    BalasHapus
  7. seperti doa orang yang terainiaya ya...
    sabar itu susah, tapi lebih baik memang harus bersabar pasti ALLAH akan membalas.

    BalasHapus

Komentar Anda Sangat Berarti